Mengenal Barang Ekonomis, Definisi dan Contohnya

Setiap manusia memiliki kebutuhan dalam hidup. Alat pemuas kebutuhan disebut barang dan beberapa jenis barang memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya.

Hampir semua produk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan adalah barang ekonomis. Barang ekonomis adalah yang memiliki nilai ekonomi, dalam artian dapat digantikan oleh satuan uang.

Sifat barang ekonomis pun dapat berubah-ubah. Sesuai dengan tingkat kepentingan dalam memenuhi kebutuhan. Juga tergantung pada kelangkaannya.

Dalam artikel ini Anda akan diajak untuk mengenal barang ekonomis lebih dekat. Termasuk jenis dan contoh-contohnya, serta bagaimana sifat dan kelangkaan berpengaruh pada nilai barang tersebut.

Barang ekonomis adalah

Barang ekonomis adalah setiap barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dimana jumlahnya selalu lebih sedikit daripada orang yang membutuhkannya.

Untuk memperoleh barang ekonomis dibutuhkan pengorbanan. Semakin sulit didapatkan atau banyak yang membutuhkannya, maka harga barang cenderung tinggi.

Berkebalikan dengan barang bebas, yaitu jenis barang yang tidak memerlukan pengorbanan apapun untuk memperolehnya.

Nilai barang ekonomis ditentukan oleh sistem ekonomi dan perdagangan. Termasuk di dalamnya nilai guna dan tukar. 

Barang bebas pun dapat berubah menjadi barang ekonomis ketika kondisinya langka atau nilai penting meningkat.

Ciri-ciri barang ekonomis

Barang ekonomis memiliki beberapa ciri, diantaranya adalah:

Jumlahnya terbatas

Hal inilah yang menjadikan barang ekonomis memiliki harga. Jika tersedia berlimpah, maka akan berkurang nilainya.

Mengandung opportunity cost

Opportunity cost adalah biaya yang diperlukan seseorang untuk memilih suatu barang dan meninggalkan lainnya.

Misalnya, ketika harus membeli beras dan mengorbankan keinginan membeli produk kecantikan. Pengorbanan atas pilihan ini adalah opportunity cost.

Dibutuhkan pengorbanan untuk mendapatkannya

Untuk mendapatkan barang ekonomis, selalu dibutuhkan pengorbanan. Misalnya sejumlah harga yang harus dibayar, waktu untuk memperoleh, atau pertukaran dengan barang ekonomis lain.

Dapat ditingkatkan nilainya

Dengan pemrosesan lebih lanjut, nilai barang ekonomis dapat ditingkatkan. Misalnya dengan diberi kemasan dan merk yang lebih baik. Contohnya nyata, minyak goreng dalam kemasan harganya lebih tinggi dibandingkan minyak goreng curah.

Dapat diperdagangkan dan dinilai dengan uang

Barang ekonomis selalu memiliki harga yang diwujudkan dalam nilai uang. Oleh karenanya dapat diperdagangkan.

Jenis dan contoh barang ekonomis

Setelah melihat definisi dan ciri-ciri barang ekonomis di atas, dapat dimengerti bahwa barang ini memiliki beberapa jenis. Apa saja? Mari simak beserta contohnya berikut.

Barang pribadi

Jenis barang ekonomis ini adalah yang dimiliki seseorang atau suatu kelompok, sehingga tidak bisa digunakan bebas oleh siapa saja tanpa izin. Misalnya properti.

Barang umum

Kebalikan dari poin di atas, barang umum dapat digunakan tanpa izin khusus. Misalnya lift di pusat perbelanjaan, lampu jalan, atau fasilitas umum lainnya.

Barang nyata

Barang nyata adalah jenis barang ekonomis yang dapat disentuh dan dilihat wujud kehadirannya. Seperti sebotol madu, sepaket alat beternak lebah, satu karung beras, dll.

Barang tidak nyata

Barang ekonomis ini dapat dirasakan manfaatnya, tetapi wujudnya tidak terlihat.  Misalnya pelayanan hotel, musik pada sebuah konser, dll.

Barang konsumen

Barang konsumen berupa barang yang diproduksi massal untuk masyarakat luas. Sebut saja sabun mandi, gula pasir, minyak goreng, dll. Ini adalah yang paling banyak dan umum, serta dapat diperdagangkan secara langsung atau melalui toko online.

Barang tahan lama

Berupa barang yang tidak akan rusak walau dipakai dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya alat elektronik dan properti.

Barang baku

Merupakan bahan baku suatu industri atau usaha. Misalnya sawit untuk minyak goreng atau tebu untuk industri gula pasir

Barang setengah jadi

Berupa barang yang sudah diolah tetapi masih harus melewati pengolahan lagi untuk menjadi barang siap pakai. Seperti CPO, minyak bumi mentah, dll.

Barang inferior

Barang inferior merupakan barang ekonomis yang akan dipilih konsumen saat mereka kekurangan uang. Biasanya memiliki kualitas yang lebih rendah dan harga murah. Misalnya minyak goreng curah yang dipilih saat harga minyak goreng kemasan melambung.

Barang superior

Berkebalikan dari barang inferior, superior contohnya seperti penerbangan kelas bisnis atau tiket bioskop VVIP.

Barang veblen

Barang veblen mendapatkan namanya dari tokoh ekonomi Amerika, Thorstein Veblen. Barang ini akan meningkat permintaannya ketika harganya naik. Hal tersebut karena bersifat eksklusif dan menyimbolkan status gengsi pemiliknya.

Misalnya baju adikarya seorang desainer terkenal, mobil mewah yang baru launching, atau jam tangan mahal. Tidak semua barang wah mendapatkan efek veblen. Sebut saja ponsel mewah keluaran terbaru, harganya justru akan menurun seiring waktu.

Barang ekonomis dan kelangkaan

Suatu barang dapat menjadi ekonomis karena memiliki kelangkaan. Maksudnya jumlah yang tersedia selalu lebih sedikit dibandingkan permintaan.

Semakin tinggi kelangkaannya, maka akan tinggi pula harga barang ekonomis. Berbeda dengan barang bebas yang tersedia melimpah. Memperolehnya pun tidak memerlukan pengorbanan, misalnya sinar matahari dan udara.

Adapun air, di daerah yang rawan kekeringan dapat menjadi barang ekonomis. Bahkan termasuk contoh barang superior karena seringkali masyarakat daerah tersebut memperolehnya dengan membeli.

Kelangkaan pada barang ekonomis adalah kunci untuk menentukan harga. Itu sebabnya penimbunan oleh pedagang besar dapat memicu kenaikan nilai.

Kelangkaan pula yang akan mendorong meningkatnya produksi dan jenis barang ekonomis serta menentukan tingkat penawaran.  

Apakah madu barang ekonomis?

Kini menjadi pertanyaan, apakah madu juga termasuk ke dalam barang ekonomis? Jawabannya tentu saja, ya. 

Dari definisi dan contoh barang ekonomis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa madu adalah barang ekonomis. Begitu juga dengan produk peternakan lebah lainnya.

Pada dasarnya madu, bee pollen dan propolis adalah barang ekonomis karena ketiganya memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya. Disisi lain juga dapat digolongkan menjadi jenis barang ekonomis tertentu, tergantung tingkat kesulitan mendapatkannya.

Madu dengan kualitas tinggi dan cenderung sulit diperoleh dapat menjadi barang superior. Misalnya madu hutan asli. 

Sementara madu multiflora berharga mahal karena khasiatnya yang dipandang lebih tinggi dari varian lainnya.

Adapun sarang lebah dan koloninya dapat menjadi barang setengah jadi jika diperdagangkan karena keduanya digunakan sebagai bahan membuat usaha ternak madu baru. 

Ketika pengusaha madu ingin meningkatkan nilai komoditinya, beberapa cara berikut dapat dicoba.

  • Mengemas madu dengan kemasan dan label menarik
  • Mengurangi kadar air madu
  • Memberikan branding yang tepat
  • Meningkatkan kebersihan dan jaminan keaslian madu

Barang ekonomis adalah jenis barang yang memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya, misalnya terkait waktu, tenaga, dan tentu saja uang.Salah satu yang termasuk barang ekonomis ialah madu. Termasuk juga produk sampingannya seperti bee pollen, propolis, lilin lebah, dll. Untuk meningkatkan nilai ekonomis, produk lebah ini dapat diberi kemasan menarik, branding tepat serta menjaga keaslian serta kualitasnya.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Table of Contents

On Key

Related Posts