Cara memulai usaha madu terbilang mudah karena Anda akan mendapatkan profit menjanjikan. Namun, bagaimana caranya untuk merencanakan hingga pelaksanaan?
Menjalankan bisnis atau usaha sendiri merupakan salah satu hal yang membanggakan. Ide bisnis yang dapat dipertimbangkan adalah madu.
Sejak pandemi madu menjadi bahan makanan yang banyak dicari, karena dianggap bisa menaikkan imunitas tubuh secara maksimal. Bagi yang tertarik untuk berbisnis, kali ini akan diulas cara memulai usaha madu secara terstruktur. Simak, yuk!
Sekilas tentang usaha madu
Usaha madu menjadi salah satu bisnis dengan peluang besar dan menjanjikan. Tak heran jika pebisnis pemula tertarik untuk menjajalnya.
Kini berbisnis madu bisa dilakukan dengan sistem reseller supaya pemasaran lebih merata hingga ke berbagai daerah. Dengan demikian, bisnis dapat memberikan keuntungan yang bagus apabila dilakukan secara konsisten.
- Jenis-jenis Lebah Madu di Indonesia, Ada yang Belum Anda Ketahui?
- Pahami Cara Konsumsi Madu yang Benar Agar Manfaatnya Maksimal
- Apa Itu Madu Trigona? Mari Mengenalnya Lebih Jauh
Beberapa pebisnis membuktikan jika usaha ini sangat potensial dan memberikan keuntungan menggiurkan. Apalagi khasiat madu yang bermanfaat membuat mayoritas konsumen membutuhkannya untuk kehidupan sehari-hari.
Cara memulai usaha madu
Agar bisnis berjalan lancar, maka perlu memperhatikan cara memulai usaha madu secara terstruktur. Di awal merintis, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, apa saja?
1. Membuat rencana
Perencanaan usaha madu meliputi menyusun serta merancang ide, produksi atau reseller hingga strategi yang diterapkan. Pastikan susun sedetail mungkin mulai dari nama brand, logo, kemasan, aturan pakai hingga cara memasarkannya.
Penting pula menetapkan visi serta misi usaha agar setiap rencana serta strategi dapat berjalan dengan maksimal. Sebagai bahan alam yang dibutuhkan oleh semua kalangan, bisnis madu cenderung lebih mudah dilaksanakan, terutama dalam hal promosi.
2. Menentukan besar modal
Perencanaan matang kemudian dibarengi dengan penentuan besaran modal. Ini dihitung dari kebutuhan operasional, produksi jika memutuskan menjadi produsen, pemasaran, distribusi dan biaya lainnya. Masing-masing memiliki budget, tujuannya supaya pengeluaran dapat terorganisir secara baik serta sistematis.
Buat perhitungan dengan benar guna memahami jalannya arus keuangan usaha. Sebab nantinya akan digunakan dalam perhitungan keuntungan yang didapatkan serta pemutaran modal kembali.
3. Produsen atau reseller?
Langkah selanjutnya adalah menentukan status dalam berbisnis madu. Ada dua opsi yang dapat dipilih yaitu produsen atau reseller.
Ketika memutuskan sebagai produsen maka perlu mempersiapkan beberapa hal seperti peralatan untuk peternakan lebah, mengetahui cara untuk membudidayakan dan mengambil madu, proses sterilisasi, pengemasan, pengiriman hingga promosi.
Sementara jika menjadi reseller, buat persiapan sederhana seperti menentukan tempat untuk berjualan serta mempelajari lebih dalam tentang promosi produk.
4. Melakukan riset
Riset bisnis bertujuan untuk memahami tentang produksi madu dan bagaimana cara memasarkannya. Jika memutuskan menjadi produsen, maka carilah informasi dan belajar tentang cara beternak lebah sampai menghasilkan madu terbaik.
Di sisi lain, penting juga riset pasar guna memahami perilaku calon konsumen. Tujuannya agar produk yang diluncurkan tepat sasaran.
Riset pasar dapat dilakukan dengan mencari tahu tentang siapa calon konsumen potensial, apa kebutuhan mereka, jenis madu seperti apa yang disukai serta melakukan pemetaan untuk mendistribusikannya.
Sementara bagi reseller, pahami mengenai karakteristik audiens pada masing-masing platform penjualan. Ini sangat membantu dalam menyesuaikan model bisnis madu yang akan diaplikasikan, sehingga lebih mudah menarik perhatian mereka.
5. Belajar tentang beternak lebah
Ada beberapa peraturan yang mengatur bisnis madu. Misalnya harus memiliki izin sebelum beternak, panen, pengemasan hingga penjualan.
Anda juga perlu mendaftarkan usaha karena berhubungan dengan keamanan dalam mengkonsumsi. Maka, beternak lebah memerlukan pembelajaran serta pemahaman baik demi menghasilkan produk yang berkualitas.
- 20 Pilihan Ide Bisnis Masa Depan Berprofit Tinggi!
- Klasifikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Pebisnis Harus Tahu!
- 13+ Pilihan Usaha untuk Wanita dengan Modal Kecil
- Daftar Peluang Usaha 2022 Paling Menjanjikan, Bisnis Madu Salah Satunya!
- Strategi Membangun Bisnis dengan Menjadi Distributor Madu
Jika baru memulai bisnis madu disarankan untuk memelihara koloni. Pastikan pula telah membeli peralatan peternakan yang bagus demi keamanan serta kemudahan dalam proses ternak.
Referensi dapat dicari melalui berbagai sumber. Apalagi saat ini sudah banyak konten yang memberikan informasi mengenai cara memulai usaha madu beserta proses beternak lebah.
6. Memahami cara packing madu
Apabila memutuskan untuk menjadi produsen, pahami mengenai packing madu. Hal tersebut bertujuan agar mampu menarik calon konsumen melalui pilihan logo, maskot hingga kemasan yang unik sekaligus mewakili merek.
Pilihan menggunakan botol kaca bening memungkinkan calon pembeli melihat madu secara jelas sebelum membeli. Penggunaan media ini menunjukkan warna alami dan citra murni. Dengan demikian bisa menjadi point of interest.
Selain itu, produsen juga harus tahu cara memanen dan mengemas madu secara aman guna menghindari adanya kerusakan. Baiknya meminta peternak lebah profesional untuk menunjukkan cara pemanenan, sehingga nantinya Anda dapat membiasakan diri dengan prosesnya.
Cara memanen madu dengan benar disarankan menggunakan peralatan tepat, seperti penghisap lebah dan sikat, pengekstrak madu dan peralatan penting lainnya. Ini akan membantu proses pengemasan.
7. Mencari produsen
Menjadi reseller madu merupakan ide yang bagus. Anda tidak perlu beternak, memproduksi dan mengemas produk. Tugasnya yakni mendapatkan harga terbaik dari produsen, lalu menjualnya kembali.
Sebagai catatan, sebelum membeli madu kepada produsen sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu. Adapun yang perlu diperhatikan yakni kualitas produk, pengemasan, harga, ongkos kirim, sistem reseller dan refund, apakah bisa dipercaya, testimoni serta review dari pembeli hingga metode pembayaran.
8. Memahami peraturan bisnis madu
Ada peraturan dan ketetapan dalam berbisnis madu. Di Indonesia, kualitas madu yang harus dipenuhi oleh produsen dan diperhatikan oleh reseller.
Madu yang siap dipasarkan harus lulus uji keamanan pangan dan telah bersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal tersebut menunjukkan bahwa produk terbukti asli, berkualitas serta bermutu. Di sisi lain juga sebagai upaya menjaga keaslian.
9. Menetapkan target pasar
Langkah selanjutnya dalam memulai usaha madu adalah menentukan target pasar. Caranya dengan melakukan riset terlebih dahulu, meliputi siapa calon konsumen yang tepat, berapa kisaran usianya, pekerjaan, jenis kelamin hingga kebutuhan mereka. Setelah jelas akan memudahkan dalam pemilihan strategi promosi.
Pemilihan kemasan, font, warna, hingga isi konten bergantung dari target pasar yang sudah ditentukan. Sederhananya, promosi bisa maksimal jika sudah ada sasaran yang ditentukan sejak awal.
10. Memahami, mencari, dan menentukan jenis madu
Sebagai pengusaha madu, tentu sangat penting memahami jenis- jenis madu terbaik. Masing-masing tentu memiliki ciri khas didasarkan pada warna, rasa, hingga asalnya.
Hal ini harus dipelajari sejak awal memiliki rencana membuka usaha madu guna memahami tentang kualitas. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai acuan dalam menjaga keaslian produk.
11. Promosi Usaha Madu
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan promosi ialah menyesuaikan produk dengan target pasar. Ini akan berpeluang meningkatkan penjualan bahkan repeat order dari pelanggan setia.
Di samping itu, penting menentukan media yang digunakan untuk promosi, baik itu konvensional maupun secara digital. Pahami masing-masing audiens di berbagai platform supaya mampu membangun brand awareness.
Mulai usaha madu sekarang
Setelah membaca cara memulai usaha madu di atas, apakah sudah tertarik untuk segera membangun bisnis sendiri?
Selain menjadi produsen, pilihan mudah dalam berbisnis madu ialah dengan menjadi reseller. Madu Apik menyediakan beberapa paket reseller terjangkau, namun memberikan profit hingga 35%. Adapun pilihannya yakni sebagai berikut:
- Paket reseller 1 Kemasan Hemat (isi 25 botol @100 ml, 1 pack isi 5 botol) = 500 ribu rupiah
- Paket reseller 2 Kemasan (isi 8 botol @125 ml (1 box) dan 6 botol @240 ml premium) = 520 ribu
- Paket reseller 3 Kemasan Hemat (isi 16 botol @125 ml(2 box) dan 2 botol @240 ml premium) = 520 ribu
- Paket reseller 4 (isi 24 botol @125 ml (box APIK)) = 624 ribu
- Paket reseller 5 Botol Eksklusif (isi 10 botol APIK @240 ml) = 520 ribu
Menarik sekali bukan mempelajari tentang cara memulai usaha madu? Pastikan pilih jenis bisnis yang sesuai, kemudian lakukan riset serta pemahaman mengenai hal tersebut agar usaha madu berjalan lancar. Semoga bermanfaat!