Setiap pebisnis tentu ingin produk-produknya dikenal secara luas, sehingga bisa meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, direct selling adalah teknik yang diperlukan agar konsumen bisa mengetahui dan tertarik untuk membeli.
Direct selling adalah salah satu teknik penjualan yang hingga kini banyak digunakan. Bila Anda ingin tahu hal-hal seputar penjualan langsung, simak penjelasan berikut ini!
Pengertian direct selling
Direct selling adalah metode penjualan atau penawaran produk secara langsung pada konsumen di luar sistem retail.
Dalam hal ini, perusahaan akan mengandalkan sales untuk menawarkan langsung produk-produknya ke konsumen di berbagai tempat seperti di perumahan, perkantoran, atau tempat lainnya selain toko.
Jenis-jenis direct Selling
Ada tiga jenis direct selling yang sering digunakan oleh perusahaan, yaitu:
1. Single-level
Single-level merupakan jenis direct selling paling sederhana. Sales langsung menawarkan produk secara langsung baik dengan cara door-to-door, memberikan brosur, atau presentasi produk.
2. Multi-level
Multi-level adalah teknik penjualan yang dilakukan oleh sales atas perintah perusahaan.
Orang yang menjadi sales representative akan direkrut agar bisa membantu menjualkan produk. Namun terkadang, penjualan jenis ini juga dilakukan kepada mitra atau jaringan perusahaan.
3. Party Plan
Penjualan jenis ini mengusung konsep “pesta pora” dengan tujuan mempromosikan produk secara halus.
Seorang sales akan mengundang orang-orang terdekat seperti kerabat, tetangga, atau teman untuk menghadiri pesta yang menggunakan produk dari suatu perusahaan hingga akhirnya mereka bisa mengenal produk tersebut.
Bila memiliki minat berbisnis madu, Anda bisa mencoba trik penjualan ini untuk menawarkan berbagai produk dari Madu APIK seperti madu kelengkeng, Sumbawa, randu, kaliandra yang bisa dicampur dengan berbagai makanan dan minuman.
Kelebihan dan kekurangan direct selling
Sebagai salah satu teknik penjualan, direct selling memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya, yakni sebagai berikut:
- Menghasilkan margin profit yang lebih besar.
- Tidak perlu dana lebih untuk membuat toko dan melakukan marketing.
- Mengetahui langsung kebutuhan dan perilaku konsumen berikut reaksinya terhadap suatu produk.
- Meningkatkan kepuasan pelanggan karena bisa melihat dan membeli secara langsung tanpa repot mencarinya.
Sementara itu, kekurangan direct selling antara lain yaitu sulitnya menjangkau lebih banyak pasar karena keterbatasan tenaga, kurangnya waktu untuk kehidupan pribadi, serta rawan penolakan dari konsumen.
Hal yang harus dihindari saat melakukan direct selling
Karena merupakan upaya memperkenalkan bisnis, direct selling bisa saja mengalami kegagalan. Oleh karena itu, pebisnis wajib menghindari hal-hal berikut saat melakukannya.
1. Tidak punya komitmen
Pebisnis seringkali tidak memiliki komitmen untuk melakukan direct selling serta mudah menyerah, terutama ketika hasil di awal tak seperti yang diharapkan.
Padahal, direct selling adalah salah satu cara untuk melakukan branding terhadap bisnis serta produk yang dijual, sehingga diperlukan komitmen dari para pelaku bisnis.
2. Kurang disiplin
Kurangnya disiplin menjadi hal yang harus dihindari dalam bisnis, khususnya direct selling. Yang dimaksud adalah tidak memperlakukan usaha sebagaimana mestinya, seperti tidak mengatur jadwal bertemu konsumen, tidak konsisten dalam melakukan penjualan, atau tidak patuh dengan jam kerja yang ditetapkan.
3. Malas belajar dan mengembangkan diri
Sebagian orang mungkin akan merasa bangga ketika direct selling yang dilakukan berhasil menjangkau konsumen hingga akhirnya berhenti untuk belajar dan mengembangkan diri.
Padahal sejatinya, pebisnis dituntut untuk selalu menjadikan dirinya seperti seorang murid yang haus akan belajar. Hal ini penting agar pengetahuan yang dimiliki selalu terbaharui.
4. Terlalu fokus dengan orang-orang sekitar
Orang-orang sekitar seperti keluarga, kerabat, dan teman mungkin adalah pelanggan terbaik dan bisa menjadi batu pijakan untuk melakukan direct selling.
Namun terkadang, para pebisnis hanya fokus pada orang-orang di sekitar mereka tanpa mau mencoba menjangkau konsumen yang lebih luas lagi.
Bila ini terus dilakukan, bisnis hanya akan berputar di satu titik saja dan tidak akan mengalami perkembangan yang signifikan.
5. Takut dengan penolakan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kekurangan dari direct selling adalah besarnya kemungkinan penolakan. Hal ini kemudian membuat para sales atau pebisnis merasa takut, sehingga tetap di zona nyaman dan enggan untuk membangun komunikasi lebih lanjut dengan konsumen.
Padahal, tidak semua penawaran dan pelayanan akan mengalami penolakan, sehingga penting untuk tetap melangkah maju.
Tips sukses untuk melakukan direct selling
Ada beberapa tips yang bisa coba diterapkan agar direct selling yang dilakukan bisa sukses menjangkau konsumen.
1. Kenali calon konsumen dan buatlah hubungan baik dengan mereka. Pahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan mereka, sehingga pendekatan dan penawaran yang dilakukan bisa tepat sasaran.
2. Berusaha untuk konsisten dan terus maju. Jangan takut dengan penolakan. Alih-alih berkecil hati, jadikanlah hal itu sebagai alat untuk belajar dan menganalisa segala sesuatu yang perlu diperbaiki.
3. Lakukanlah networking seluas-luasnya dengan berbagai macam orang agar direct selling yang dilakukan bisa berhasil dan bisnis bisa berkembang dengan baik.
4. Lakukanlah “follow up” kepada konsumen. Tanyakan pengalaman mereka ketika menggunakan produk. Respon negatif bisa membuat Anda belajar memperbaiki kekurangan. Sedangkan bila positif akan memotivasi untuk menjaga kualitas produk.
5. Selalu membuka diri untuk belajar dan luangkan waktu guna melatih para sales agar senantiasa bisa melayani konsumen dengan baik.
6. Apresiasilah sales dan distributor. Berikanlah insentif atau hadiah sepantasnya bila mereka telah bekerja dengan baik.
7. Jadikanlah pelanggan setia sebagai “brand ambassador” dengan memberikan pelayanan terbaik, sehingga mereka juga akan memperkenalkan produk pada orang-orang di sekitar.
Direct selling adalah teknik penjualan langsung yang bisa diandalkan bila dilakukan secara konsisten dan berani mengambil risiko di lapangan. Jadi, apakah Anda tertarik dengan cara di atas?
Sumber: