Pahami Cara Konsumsi Madu yang Benar Agar Manfaatnya Maksimal

Mengkonsumsi madu secara rutin dapat meningkatkan kualitas kesehatan. Namun ketahui cara konsumsi madu yang benar, untuk mendapatkan manfaat maksimal.

Madu telah lama dikenal sebagai makanan bergizi tinggi. Baik pengobatan tradisional maupun modern melibatkan bahan alami tersebut untuk menyehatkan tubuh, tentu saja dengan dosis dan cara mengkonsumsi madu yang benar. 

Melalui tulisan ini Anda akan mengetahui nutrisi, dosis dan cara mengkonsumsi madu dengan benar. Lantas, adakah risiko jika terlalu banyak memakan madu? Mari cari jawabannya di bawah ini.

Kandungan nutrisi madu

Setiap jenis madu mengandung nutrisi yang unik dan berbeda-beda, tergantung jenis nektar yang dikonsumsi lebah. Dilansir dari Very Well Fit, satu sendok makan madu mentah umumnya mengandung 64 kalori, 17 gram karbohidrat, 17 gram gula, 0,6 gram protein, dan 0.2 gram serat.

Kandungan vitamin dan mineral di dalam madu sangat lengkap. Umumnya berupa vitamin C, vitamin B, vitamin K, asam folat, niasin, kalsium, zat besi, tembaga, kalium, natrium, dan fosfor. 

Jenis dan jumlah spesifiknya berbeda-beda untuk setiap madu. Namun madu berwarna gelap mengandung lebih banyak zat gizi dibandingkan yang berwarna terang. 

Madu juga mengandung beberapa jenis enzim yang sangat penting bagi kesehatan. Diantaranya adalah invertase, diastase, dan peroksidase . 

  • Enzim invertase berguna untuk memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa agar darah tidak dibanjiri zat gula.
  • Enzim diastase mengubah karbohidrat kompleks menjadi karbohidrat sederhana
  • Enzim peroksidase dapat melakukan oksidasi metabolisme agar madu cepat diserap tubuh.

Waktu yang tepat mengkonsumsi madu

Sebenarnya, pemanis alami ini dapat dikonsumsi kapan saja. Namun tentunya harus mengikuti cara konsumsi madu yang benar, termasuk dosis dan saat paling tepat agar tubuh mendapat manfaat optimal. Dilansir dari Lybrate, berikut adalah waktu terbaik mengkonsumsi madu.

Pagi hari, sebelum makan

Mengkonsumsi madu di pagi hari sebelum sarapan membantu menyehatkan pencernaan, mencegah konstipasi, serta menyumbang kalori sebagai bekal energi. 

Madu tidak berbahaya bagi perut yang kosong. Bahkan sebaliknya, dapat membantu menyeimbangkan bakteri baik di dalam usus dan membuang racun.

Sore hari, setelah beraktivitas

Sepulang kerja tubuh akan merasa lelah dan butuh energi tambahan. Lebih baik seduh madu dengan air hangat daripada membuat secangkir kopi dan makan cemilan. Madu berfungsi sebagai booster sekaligus pengisi nutrisi bagi tubuh.

Malam hari, sebelum tidur

Sebelum istirahat malam juga merupakan saat yang tepat untuk mengkonsumsi madu. Tidur akan lebih nyenyak dan tubuh mendapat asupan gizi. 

Namun hindarkan minum madu pada malam hari pada anak-anak yang cenderung aktif agar mereka tidak mendapatkan tambahan energi.

Selain ketiga waktu di atas, Anda juga dapat mengkonsumsi madu setelah berolahraga atau saat merasa tidak enak badan. Madu akan membantu memulihkan kondisi tubuh dan menjadikannya jauh lebih sehat.

Cara konsumsi madu yang benar

Selain waktu yang tepat, madu juga harus dikonsumsi dengan cara yang benar. Nutrisi madu memang lengkap dan enzim menjadikan makanan manis ini mudah dicerna. Namun ingatlah mengenai kandungan gula dan kalori yang tinggi. 

Cara konsumsi madu yang benar juga tergantung pada tujuan. Mengkonsumsi madu untuk diet dan menghilangkan penyakit tentu berbeda cara dan dosisnya. Agar lebih jelas, simak pemaparannya berikut ini.

Mengkonsumsi madu untuk diet

Madu tinggi kalori sebenarnya bisa juga untuk diet, tetapi harus dikombinasikan dengan makanan yang benar. Pemanis ini digunakan sebagai pengganti gula. 

Konsumsi madu dalam program diet bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Campurkan sesendok saja ke dalam teh hijau, saus pancake non gluten, atau campuran oatmeal sehat. 

Mengkonsumsi madu untuk sakit tenggorokan

Satu sendok madu yang dicampur dengan perasan lemon dan segelas air hangat adalah cara terbaik untuk menghilangkan sakit tenggorokan. 

Awalnya, campur dulu sari lemon dengan air panas agar aman bagi lambung. Setelah air menjadi hangat, baru masukkan madu dan aduk rata sebelum diminum. 

Sebagai informasi, mencampur madu dengan air panas akan menghilangkan sebagian enzim dan gizi di dalamnya.

Mengkonsumsi madu untuk meriang

Saat meriang, asupan makanan hangat akan sangat membantu memulihkan tubuh. Campurkan madu pada secangkir wedang jahe, teh lemon atau makanan hangat lainnya. Tidak perlu terlalu banyak, cukup satu sendok saja. 

Mengkonsumsi madu sebelum tidur

Menambahkan sesendok madu ke dalam susu atau air hangat adalah ritual sebelum tidur paling baik. Cara ini juga tepat bagi mereka yang menderita diabetes. Tubuh akan terhidrasi, mendapatkan zat gizi, tanpa harus khawatir gula darah melonjak naik.

Mengkonsumsi madu untuk alergi

Untuk menghilangkan risiko alergi, konsumsi madu di pagi hari sebelum sarapan. Cairan manis ini akan melindungi perut yang kosong dari invasi kuman, meningkatkan imunitas dan menyeimbangkan bakteri baik.

Selain itu, sebaiknya pilih madu lokal karena kandungannya lebih bersahabat dengan tubuh. Jenis ini berasal dari nektar tumbuhan yang berada di lingkungan mirip dengan Anda. Dengan demikian akan mendorong tubuh untuk menerima tanpa reaksi penolakan.

Dosis madu untuk konsumsi setiap hari

Seperti disebutkan diatas, madu memiliki kandungan gula tinggi. Terlalu banyak tentu tidak baik untuk kesehatan. Karenanya, perhatikan dosis harian yang. Dilansir Webmd, rekomendasi dosis adalah 35-75 gram per hari.

Namun pada dasarnya dosis madu untuk setiap orang bisa jadi berbeda. Hal ini tergantung pada kondisi kesehatan, jenis penyakit yang dimiliki, metabolisme, serta seberapa sering seseorang berolahraga.

Semakin tinggi usia, asupan gula patutnya dikurangi. Otomatis dosis madu juga seharusnya tidak berlebihan.

Mereka yang menderita diabetes maksimal minum dua sendok teh madu saja per hari. Namun orang yang sehat dengan metabolisme baik bisa mengkonsumsi lebih banyak.

Bagi para atlet atau orang yang rutin berolahraga, konsumsi madu boleh mencapai 2-3 sendok makan. Menimbang mereka memerlukan lebih banyak tenaga untuk aktivitasnya.

Dosis madu untuk anak-anak

Anak-anak disarankan mengkonsumsi madu dengan dosis setengah dari orang dewasa. Madu relatif aman bagi mereka, tetapi pertimbangkan hal berikut:

  • Bayi dan anak di bawah usia satu tahun sebaiknya tidak diberi madu untuk menghindari risiko botulisme.
  • Bayi dan anak yang memiliki alergi serbuk sari juga sebaiknya tidak mengkonsumsi madu. Jika memang harus, pilih madu lokal yang telah dipasteurisasi.
  • Kurangi dosis madu bagi anak yang menyandang ADHD atau hiperaktif
  • Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan anak madu sebagai obat atau suplemen.

Risiko mengkonsumsi terlalu banyak madu

Lantas bagaimana jika seseorang mengkonsumsi terlalu banyak madu dalam sehari? 

Apabila  dilakukan jangka pendek atau kurang dari sebulan, umumnya tidak masalah. Tetapi jika lebih dari jangka waktu tersebut, beberapa risiko bisa saja terjadi. Misalnya:

Botulisme

Botulisme adalah sejenis keracunan makanan yang disebabkan oleh botulism endospores. Kondisi ini sebenarnya sangat jarang terjadi, tetapi efeknya cukup serius. 

Botulisme lebih berisiko terjadi pada anak-anak, karenanya si kecil yang berusia di bawah satu tahun belum direkomendasikan untuk minum madu.

Ciri-ciri botulisme adalah mual, batuk, sesak napas dan muntah. Madu yang dipasteurisasi ternyata masih bisa mengandung spora botulinum. 

Risiko diabetes

Rekomendasi dari WHO yang dikeluarkan tahun 2014 menyebutkan pria maksimal mengkonsumsi 150 kalori per hari sementara wanita 100 kalori. Jumlah itu setara dengan 2-3 sendok makan madu.

Konsumsi madu lebih dari itu setiap hari, apalagi tidak disertai olahraga akan meningkatkan risiko diabetes, terutama tipe 2. Risiko akan bertambah pada mereka yang berusia lanjut.

Madu memiliki nutrisi lengkap dan rasa lezat. Cocok diminum langsung atau dicampurkan ke dalam menu makanan. Manfaatnya akan sangat terasa jika dikonsumsi dengan cara , dosis dan waktu yang tepat.

Hal lainnya adalah tentang kualitas. Selalu konsumsi madu asli dan belum dipasteurisasi agar seluruh enzim dan zat gizinya masih lengkap. Tidak semua yang beredar di pasaran original dan berkualitas, karenanya pilih dengan cermat.

Beberapa merk, seperti Madu Apik telah melakukan uji laboratorium untuk membuktikan keaslian dan kualitas madunya. Dengan mengkonsumsi yang asli, bermutu, serta menerapkan cara konsumsi madu yang benar, bahan alami lezat ini akan sangat menyehatkan.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Table of Contents

On Key

Related Posts