Strategi Penetapan Harga Produk, Bisnis Lebih Lancar

Selain berusaha menciptakan produk yang berkualitas, setiap perusahaan juga perlu memiliki strategi penetapan harga. Hal ini dapat mempengaruhi ketertarikan konsumen dalam membeli suatu produk.  

Berbelanja merupakan aktivitas yang menyenangkan, terutama bagi perempuan. Beberapa orang cenderung tidak memperhatikan kualitas, mereka lebih mencari harga yang terjangkau. Inilah alasan mengapa setiap perusahaan penting memiliki strategi penetapan harga.

Ternyata ada strategi penetapan harga supaya bisnis lancar dan mendapat banyak keuntungan. Nah, pada artikel kali ini, Madu Apik akan membagikan rahasia apa saja agar mendapatkan nilai yang pas untuk suatu produk atau jasa.  

Apa itu penetapan harga (Pricing)?

Penetapan harga merupakan kebijakan suatu perusahaan dalam  memutuskan nilai suatu produk tertentu. Sebelum melakukan ini, biasanya melihat dulu kondisi pasar, jika memungkinkan maka pasang harga yang sesuai dan tidak merugikan.

Masing-masing perusahaan memiliki kebijakan berbeda tentang strategi penetapan harga. Jika target kelas ekonomi menengah ke bawah cenderung memilih barang ekonomis, maka pasanglah harga yang terjangkau. 

Namun, di sisi lain ada pula perusahaan yang menetapkan harga dengan mempertimbangkan biaya produksi. Ini bukan persoalan yang mudah, ada beberapa faktor yang memengaruhinya.  

Tujuan penetapan harga

Menetapkan harga produk oleh perusahaan ada tujuan khususnya, yakni mencapai target penjualan, sehingga mendapat keuntungan dan mengembangkan produksi atau memperluas pasar.

Tujuan penetapan harga menurut Kotler dan Keller mencakup beberapa hal, yaitu:

  1. Mendapat keuntungan;
  2. Memperluas jangkauan pasar;
  3. Kemampuan bertahan;
  4. Kepemimpinan kualitas produk;
  5. Pemerahan pasar dengan maksimal.

Faktor-faktor penentu harga 

Dalam proses menentukan harga produk, ada beberapa faktor yang memengaruhi, diantaranya adalah:

  1. Biaya

Beberapa perusahaan menggunakan pendekatan cost-plus pricing dalam proses menetapkan harga produk. Maksudnya menetapkan harga jual dengan menambahkan keuntungan per unitnya.  

Biasanya mereka cenderung bertujuan mendapat laba dari hasil penjualan. Semakin besar tingkat selling, maka tinggi pula keuntungan yang diperoleh.

  1. Jenis produk

Jenis produk merupakan faktor penting dalam menetapkan suatu harga. Rata-rata perusahaan mengadopsi penetapan harga premium bagi produk terdiferensiasi. 

Saat ini masyarakat cenderung menebak kualitas dari harganya. Pada umumnya produk yang bagus berharga lebih mahal dibanding lainnya. Jika produk tergolong massal maka tetapkan nilai sesuai rata-rata yang dijual kompetitor. 

Semisal produk Madu Apik, jika kualitas madu bagus dan tanpa campuran apapun. Maka pantas jika harganya tidak seperti di pasaran. 

  1. Pelanggan

Faktor dalam penetapan harga selanjutnya adalah pelanggan. Jadi, perlu menentukan target konsumen. 

Jika semisal sasaran pasarnya masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas, maka harga jual perlu dinaikkan dan menyesuaikan dengan kualitas produk. 

Sebaliknya jika target pasar adalah masyarakat tingkat ekonomi menengah ke bawah, maka tetapkan harga yang terjangkau. 

Namun, sebagai catatan tidak perlu tergiur menurunkan harga, sebab banyak calon konsumen menilai kualitas produk yang berpengaruh pada tingkat pembelian.

  1. Target pasar

Menentukan target pasar dilakukan setelah proses observasi terlebih dahulu. Masyarakat di zaman sekarang yang kian aktif berselancar di media sosial cepat mendapatkan informasi terkini termasuk tentang pemasaran produk.

Taktik promosi dilakukan dengan mobile marketing di berbagai platform. Ini juga dimanfaatkan oleh sebagian besar perusahaan untuk memberikan banyak promo terkait harga dan keunggulan produk kepada para pengguna media sosial.  

  1. Pesaing (Kompetitor)

Harga bisa berubah karena faktor kompetitor. Jika tidak pandai memilih harga yang tepat, produk tidak lagi menjadi rekomendasi. 

Jadi tidak ada salahnya melihat harga kompetitor sebelum menetapkan atau renovasi produk terlebih dahulu.

Langkah-langkah menentukan harga produk  

Di bawah ini terdapat beberapa langkah strategi penetapan harga yang dapat Anda praktikkan. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini! 

  1. Competition-Based Pricing

Salah satu jenis strategi penetapan harga adalah berbasis kompetitor. Dalam hal ini biasanya suatu perusahaan melirik harga jual produk sejenis dari pesaing sebagai tolok ukur. 

Masing-masing perusahaan yang menjual produk ataupun jasa memiliki harga khusus yang tidak jauh berbeda dari kompetitor. Umumnya mereka menentukan nilai mahal dengan keuntungan per unit. Namun lebih mengedepankan kualitas dan menyasar target konsumen kalangan atas. 

Ada pula yang menentukan harga lebih murah dengan keuntungan sedikit per unit. Tujuannya jika cepat terjual dan pengambilan setiap waktu, maka lambat laun memiliki hasil yang maksimal.

Pendekatan kepada konsumen cukup beragam, ada yang memasang banyak diskon harga, promo pembelian atau memasang iklan supaya dikenal oleh masyarakat secara luas.

  1. Price skimming 

Strategi price skimming  bertujuan untuk mendapatkan temuan-temuan baru suatu produk.

Pada teknik ini biasanya perusahaan sengaja menetapkan harga tinggi, kemudian menurunkannya secara perlahan. Taktik tersebut untuk memberikan kepercayaan kepada calon konsumen bahwa produk memang berkualitas.

  1. Market penetration pricing

Market penetration pricing merupakan salah satu teknik penetapan harga dengan menawarkan harga produk yang lebih rendah dibanding di pasar atau kompetitor lainnya. 

Biasanya perusahaan atau penjual sangat membutuhkan pelanggan setia untuk berbelanja di toko Anda supaya tetap menjaga kontinuitas bisnis. 

  1. Cost-plus pricing

Cost-plus pricing dianggap sebagai strategi penetapan harga yang paling sederhana. Hanya cukup mengambil biaya produksi kemudian menambahkan persentase pada produk tersebut. Sebagian menyebutkan bahwa teknik ini kurang ideal untuk dipraktikkan.

  1. Economy pricing

Dalam pengaplikasian economic pricing, biasanya memberikan harga yang lebih terjangkau  dibanding kompetitornya. Tujuannya mendapatkan keuntungan sebagai modal produksi selanjutnya.

  1. Value-based pricing

Penetapan harga berbasis nilai biasanya disesuaikan dengan standar atau berdasarkan perspektif konsumen terhadap produk. 

  1. Dynamic pricing

Penetapan harga dynamic pricing cukup fleksibel karena didasarkan pada tingkat permintaan, harga lonjakan, dan waktu.

Sajian ulasan di atas merupakan informasi untuk menambah wawasan tentang strategi penetapan harga. Bisnis yang sukses mendapat keuntungan besar harus dirancang dengan strategi yang matang, bukan?  

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Table of Contents

On Key

Related Posts